Madu mengisi kekosongan yang dalam tubuh
dikarenakan kurang baiknya makanan sehari-hari. Orang yang tahu akan nilai madu
akan mengkonsumsinya secara rutin daripada mereka yang tidak memahami, karena
madu merupakan sumber yang kaya akan potasium. Potasium mampu menarik cairan
inti pada bakteri sehingga bakteri itu mati.
Tubuh juga memerlukan mineral yang mesti dipenuhi
untuk menjaga kesehatan. Marilah kita lihat mineral apa saja yang terkandung
dalam madu. Hal ini penting karena sebagian besar diantara kita baru menyadari
bahwa diet standar masih menjumpai kelangkaan mineral. Kita sudah terbiasa dengan
makanan yang telah hilang mineral alaminya karena pemrosesan dan karenanya
terjadi devitalisasi. Kita perlu tahu mineral apa yang dibutuhkan dan bagaimana
mineral tersebut bisa direstorisasikan. Pada madu juga terkandung zat mineral
(kapur, fosfor, magnesium, dan besi) yang sangat bermanfaat buat manusia.
Selain mineral, Zat besi, tembaga, silicon, khlor,
kalsium, potassium, sodium, fosfor, alumunium, dan magnesium semuanya ada dalam
madu. Seluruhnya diperoleh dari tanah dimana bunga tumbuh, dan melalui batang
tanaman diangkut ke sari bunga yang merupakan cairan dasar yang kemudian
disedot oleh lebah untuk dibuat madu. Oleh karenanya kadar mineral madu tidak
selalu sama tergantung pada sumber sumber mineral dari tanah dimana evolusinya
mulai.
Profesor H.A Schuette dari Departemen Kimia
Universitas Wisconsin, mengemukakan mineral yang terkandung dalam madu adalah
sebagai berikut:
Madu yang berwarna gelap mengandung tembaga,
besi dan mangan yang lebih besar jumlahnya dari pada madu yang berwarna cerah.
Dari segi gizi, zat besi penting karena ada
hubungannya dengan pewarna darah atau hemoglobin, hemoglobin tak akan mampu
melaksanakan tugasnya untuk mengikat oksigen tampa bantuan dari madu sebagai
zat besi.
Tembaga nampaknya membuka kekuatan terapeutik dari
zat besi dalam menyimpan isi haemoglobin darah penderita anemia.
Perlunya mangan dalam diet, beberapa pendapat
mengatakan bahwa zat ini fungsinya serupa dengan tembaga atau sebagai suplemen
tembaga, membantu pembentukan haemoglobin dalam darah. Zat besi cukup membantu
pembentukan haemoglobin.
Madu merupakan sumber vitamin Karena madu
merupakan hasil karya alam, madu. Serbuk sari banyak mengandung vitamin C yang
cukup tinggi dari berbagai sayuran atau buah buahan.
Salah satu fakta terpenting adalah madu merupakan
media yang baik bagi berbagai macam vitamin. Hal ini tidak sama dengan buah-buahan
dan sayuran, misalnya spinasi (bayam) akan kehilangan 50 persen kadar Vitamin C
nya dalam waktu 24 jam dari mulai dipetik. Buah buahan kehilangan vit C nya
sampai pada tingkatan tertentu selama penyimpanan.
Madu rendah dalam thiamine, tetapi cukup baik
kadar riboflafin. Dan asam nikotinatnya jangan dikesampingkan, madu mengandung seluruh
vitamin yang oleh para ahli gizi perlu untuk kesehatan.
Madu mudah di cerna dalam tubuh sementara gula
tebu dan pemanis lainnya mesti melewati proses intervensi dalam saluran
pencernaan melalui bantuan sejenis enzyme agar bisa berubah menjadi gula
sederhana, tetapi madu tidaklah demikian karena madu telah di cerna oleh lebah
lebih dahulu, yaitu dengan kelenjar ludahnya, yang mengubah gula dalam sari
bunga menjadi gula sederhana levulosa dan dextrose, sehingga pencernaan manusia
tak perlu mendapat kerja tambahan. Jadi pra proses pencernaan yang dilakukan
oleh para lebah ini meringankan kerja saluran pencernaan manusia. Ini penting
sekali bagi orang yang pencernaannya lemah.
Madu merupakan sumber energi dan bahan yang
diubah menjadi lemak dan glikogen.Lebah madu memperoleh sebagian energi dari
karbohidrat dalam bentuk gula.
0 komentar:
Posting Komentar